Effect looks cheap. The sharks seem unreal. Without gore and nudism as expected, there won't be too much left to watch!
Tagline:
Terror runs deep.
Storyline:
Tiga tahun terakhir sejak kepulangannya di rumah danau Louisiana Gulf, Sara mengajak kawan-kawannya Nick, Beth, Blake, Malik dan Maya untuk menghabiskan akhir pecan. Disana mereka bertemu Sherif Sabin dan juga mantan kekasih Sara, Dennis dengan kawannya yang cabul, Red. Keceriaan semula berganti menjadi tragedi saat Malik disambar hiu ketika sedang berselancar air. Teror berikutnya pun tak menunggu lama untuk terjadi. Siapa yang bisa bertahan hingga akhir?
Nice-to-know:
Sutradara David R. Ellis awalnya menggunakan judul "Untitled 3D Shark Thriller" bagi film yang tidak dipertunjukkan lebih awal untuk media screening ini.
Cast:
Angkat nama lewat Aquamarine (2006), Sara Paxton berperan sebagai Sara
Dustin Milligan sebagai Nick
Chris Carmack sebagai Dennis
Katharine McPhee sebagai Beth
Chris Zylka sebagai Blake
Sinqua Walls sebagai Malik
Joshua Leonard sebagai Red
Director:
David R. Ellis terakhir menggarap The Final Destination, franchise keempat yang kebetulan juga berformat 3D.
Comment:
Masih terbayang dalam ingatan bagaimana Alexandre Aja mengemas Piranha 3D (2010) menjadi sebuah tontonan yang fun dan gory. Melihat kemunculan “serangan ikan” lainnya yang lebih besar dalam format serupa, tentunya harapan anda adalah tontonan yang lebih seru dan berdarah-darah. Nanti dulu! Estimasi bujet yang tidak jauh berbeda yaitu 24 juta U.S. dollar untuk yang lawas dan 25 juta U.S. dollar untuk yang gres ini ternyata kualitasnya jauh berbeda.
Will Hayes dan Jesse Studenberg yang mengerjakan skripnya sepertinya lupa untuk “bermain-main” dengan predator paling ganas di lautan itu. Alih-alih menyajikan hiu sebagai momok pembunuh mematikan, keduanya malah tetap memakai manusia sebagai sosok antagonisnya. Idenya memang orisinil tetapi menilik judul, rasanya premis tersebut sulit mengharapkan untuk diterima penonton. Apalagi tokoh-tokoh protagonisnya tidak melakukan sesuatu yang spesial disini.
Jebolan American Idol, Kat McPhee dan Chris Zylka adalah dua nama yang setidaknya bermain lumayan terlepas dari minoritas karakter mereka disini. Paxton yang sedianya memimpin casts malah tampil di bawah standar karena tokoh Sara di tangannya terkesan kurang kuat. Lemahnya karakterisasi dapat ditimpakan pada kualitas skenario yang sama buruknya. Tak heran berbagai konflik yang dituangkan malah seperti sinetron televisi. Sebagai bukti, lihat saja pasangan Sara-Dennis ataupun Malik-Maya yang overdramatisasi itu.
Sutradara Ellis juga gagal menjaga intensitas yang diinginkan sejak menit-menit awal. Bahkan hingga ending pun tidak ada improvisasi yang berarti untuk menyuguhkan tontonan yang menggigit. Belum lagi spesial efek yang “cupu” disana-sini. Adegan maut saat hiu menyerang pun tidak ditampilkan secara eksplisit, hanya cipratan darah atau genangan air yang memerah. Untuk apa membicarakan 36 jenis hiu jika hanya ditampilkan beberapa dalam hitungan sebelah jari tangan saja!
Efek 3D yang dibebatkan ke dalam film hanya bekerja dengan baik di bawah air, seakan membawa penonton menelusuri sebuah akuarium raksasa. Selebihnya cuma pemborosan uang belaka. Alhasil Shark Night 3D tidak lebih baik dari film-film kelas B atau C pengisi saluran televisi anda di malam hari. Mudah sekali ditebak arahnya. Jika memang penasaran, tontonlah dengan ekspektasi serendah mungkin dan anggap saja sebuah film serius non hewan predator. Namun jangan harapkan adegan gore atau nudis terjadi disini karena yang ada hanyalah sirip hiu dalam lighting temaram mencoba membangun ketakutan yang amat minim.
Durasi:
91 menit
U.S. Box Office:
$18,860,403 till Nov 2011
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent