Quotes:
Claire Stenwick-I found these in your closet.
Ray Koval-I swear to you I have no idea who they belong to.
Claire Stenwick-Well in that case I'll put them back on.
Ray Koval-You're gaming me?
Cerita:
Ray bekerja untuk MI6 sedangkan Claire untuk CIA. Pertemuan pertama mereka di Dubai. Lima tahun kemudian, Ray kembali melihat Claire di Grand Central untuk kemudian bertengkar. Sekarang keduanya bekerja di keamanan industri untuk perusahaan raksasa dimana jajaran CEO nya membenci satu sama lain. Kilas balik ditampilkan, apakah semuanya hanya kebetulan? Dalam satu minggu, salah satu firm akan mengumumkan produk revolusioner. Lewat penyamaran dalam membantu masing-masing lawan perusahaan tersebut, dapatkah Ray dan Claire melakukan pencurian dan mencari pembeli independen pada akhirnya?
Gambar:
Scene kasino diambil di Atlantis, Paradise Island, Bahamas. Beberapa setting hotel yang sangat mewah juga disorot termasuk di Rome, Italy. Namun sebagian besar tetap dilangsungkan di New York City.
Cast:
Awal karirnya di layar lebar lewat Vroom (1988), Clive Owen disini menjabat karakter Ray Koval, mantan agen MI6 yang cekatan.
Debut aktrisnya melalui Satisfaction (1988) juga tahun yang sama dengan Clive, Julia Roberts yang belakangan semakin selektif bermain film kali ini kebagian peran Claire Stenwick, mantan agen CIA yang cantik berbahaya.
Dua aktor kawakan, Tom Wilkinson dan Paul Giamatti sebagai Howard Tully dan Richard Garsik yang culas.
Sutradara:
Kembali setelah film debutnya Michael Clayton (2007) diterima kritikus dengan baik, Tony Gilroy kali ini menggarap film yang kurang lebih sama, hanya saja dibuat lebih ringan dan dinamis.
Comment:
Owen dan Roberts bukanlah aktor-aktris sembarangan. Ini juga merupakan reuni mereka setelah Closer yang juga dibintangi Portman dan Law. Tak salah pilihan tersebut karena keduanya berbagi chemistry yang cukup kuat disini. Belum lagi kehadiran Giamatti ataupun Wilkinson yang selalu memberikan warna sendiri. Sayangnya semua itu terasa sia-sia karena potensi besar yang ada di paruh pertama film tidak mampu dipertahankan di paruh kedua. Plotnya menjadi sedikit membingungkan dan sulit dicerna nalar karena terlalu banyak twist dan gaya penceritaan yang linglung. Kinerja skrip sebetulnya sudah cukup maksimal tetapi ceritanya menghasilkan outcome yang mengecewakan. Terkadang humor yang ditampilkan cukup menggigit dengan penokohan yang brilian, tetapi pada endingnya Duplicity dipaksakan menjadi romantis. Anda akan perlu penerjemah yang bisa menjelaskan pada anda saat menyaksikannya agar tidak tenggelam dalam tanda tanya!
Durasi:
120 menit
U.S. Box Office:
$40,559,930 till May 2009
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!