Friday, 30 March 2012
LOVE IS U : Ekploitasi Chibi Cantik Nan Semu
Quotes:
Cherly: Kalo punya keyakinan, kita gak akan cepat menyerah..
Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Day Dreams Entertainment dan Radikal Films ini gala premierenya dilangsungkan di Hollywood XXI pada tanggal 26 Maret 2012.
Cast:
Cherly Chibi
Anisa Chibi
Wenda Chibi
Angel Chibi
Christy Chibi
Devi Chibi
Felly Chibi
Gigi Chibi
Auryn Chibi
Kevin Leonardo
Panca Makmun sebagai Victor
M Leo Lumanto sebagai Ayah Cherly
Fifie Buntaran sebagai Ibu Cherly
Director:
Merupakan film ke-11 bagi Hanny R Saputra yang karya terakhirnya, Di Bawah Lindungan Ka’bah (2011) menuai banyak kritik.
W For Words:
Apapun hasil akhirnya, Cherry Belle alias Chibi patut berbangga karena menjadi girlband lokal pertama yang bisa bermain dalam sebuah produksi film Indonesia apalagi diarahkan oleh salah satu sutradara papan atas yaitu Hanny R. Saputra yang mengerjakan skrip olahan Jaumil Aurora. Sekadar catatan, sebelumnya boyband Ungu dan Wali sempat mencoba peruntungan mereka dalam Purple Love dan Baik-Baik Sayang di tahun 2011 yang lalu dengan hasil yang tidak terlalu memuaskan, setidaknya itulah pendapat pribadi saya.
Cherry Belle beranggotakan Cherly, Angel, Anisa, Christy, Devi, Felly, Gigi, Auryn dan Wenda dimana masing-masing memiliki ciri khas dan ego yang berbeda-beda.Hal tersebut tak jarang mengganggu kekompakan mereka yang berbuntut ketdak selarasan aksi panggung maupun olah vokal. Sang manajer, Victor berupaya mengembalikan keutuhan grup ini. Bukan hal mudah lantaran Cherly bermasalah dengan ayahnya yang meninggalkannya sejak kecil, Wenda mengalami konflik dengan ibunya yang super sibuk, Gigi dan Anisa yang saling iri hati, Auryn yang gampang sakit, Felly dan Christy yang keberatan dibilang kembaran serta sederetan kesalahpahaman lain.
Alih-alih terfokus pada suatu konflik besar yang menantang untuk diselesaikan, film ini malah sibuk bermain pada konflik-konflik kecil yang cuma menghabiskan durasi. Permasalahan demi permasalahan sepele kerap terjadi yang hampir semuanya diselesaikan hanya dengan permintaan maaf, berpelukan dan bernyanyi bersama. Gosh, it’s really annoying especially with the repetition itself. Jika menggunakan alasan bahwa kesembilan anggotanya masih muda usia sehingga diganjar pembenaran untuk bertingkah labil pun rasanya tidak bijaksana karena penonton ingin melihat lebih.
Sutradara Hanny terlihat telah melakukan usaha maksimalnya untuk menyajikan film yang enak ditonton sekaligus mudah diikuti. Ia memang berhasil karena sinematografinya lumayan memikat dengan memaksimalkan sudut pengambilan gambar indoor maupun outdoor yang variatif. Namun kelemahan skrip tidak dapat ditutupi begitu saja apalagi ditunjang keterbatasan akting yang membuat segalanya terasa dibuat-buat. Chibi yang baru menelurkan 5 single itu terkesan miskin musikalitas karena diulang terus-menerus sebagai backsound nyaris di setiap adegannya.
Saya tidak menghujat Chibi samasekali, mereka cantik, manis, lucu dan memiliki olah vokal lumayan tetapi menghibahkan skrip buruk ke tangan mereka sama seperti membongkar kedok bahwa kesembilan gadis ini hanyalah propaganda produser untuk mengIndonesiakan K-Pop lengkap dengan gaya rambut,make-up hingga busananya. Lagu ringan ear-catchy dalam balutan koreografi unyu menjadi pelengkap paket yang entah harus dibanggakan atau diprihatinkan. Love Is U terasa semu sebagai sebuah film meskipun dibalut dengan rentetan kalimat pesan moral yang tidak cukup dalam untuk dicerna. Kinerja Hanny setidaknya sedikit menyelamatkan drama penuh “drama” ini dari nilai terendah!
Durasi:
80 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter: