Wednesday, 14 March 2012

JOHN CARTER : We’ve Been In Barsoom Before


Quotes:
Tars Tarkas: When I saw you, I believed it was a sign... that something new can come into this world.

Nice-to-know:
Bisa jadi pemegang rekor terlama adaptasi film dari buku yaitu 79 tahun dimana. “A Princess of Mars” karya Edgar Rice Burroughs pertama kali muncul pada tahun 1931.

Cast:
Taylor Kitsch sebagai John Carter
Lynn Collins sebagai Dejah Thoris
Samantha Morton sebagai Sola
Willem Dafoe sebagai Tars Tarkas
Thomas Haden Church sebagai Tal Hajus
Ciarán Hinds sebagai Tardos Mors

Director:
Merupakan film non animasi pertama bagi Andrew Stanton yang terakhir mencatat sukses besar lewat WALL●E (2008).

W for Words:
Mudah-mudahan pihak Disney tidak pernah menyesali keputusan mereka menunda proyek ini yang sedianya menjadi film pertama mereka di awal tahun 1930an sebelum akhirnya disalip oleh Snow White and the Seven Dwarfs (1937). Rentang waktu yang jauh itu lantas memunculkan judul-judul seperti Flash Gordon (1980), Red Planet (2000), Journey To The Center Of The Earth (2008) hingga Avatar (2009) yang mengambil tema serupa dengan genre yang juga tak jauh berbeda yaitu action, thriller, adventure, science fiction dsb.
Pensiunan tentara Amerika, John Carter dikirim ke planet Mars. Pertemuannya dengan Tharks, bangsa barbar berkulit hijau dengan tinggi badan 12 kaki membuatnya sadar bahwa ia memiliki kekuatan di luar manusia biasa seperti melompat jauh ataupun bergerak cepat. Perseteruan dengan Martians yang berkulit merah yang dipimpin oleh Zodanga membuat John Carter berada di tengah-tengah. Namun ketertarikannya dengan Princess dari Helium yang terlibat perjodohan politik meyakinkan John Carter untuk bertindak mengikuti kata hati dan perjuangan yang diyakininya.

Taylor Kitsch terbilang cukup meyakinkan dengan postur tegap yang terlihat alami sebagai sang figur utama John Carter. Sayangnya karisma Kitsch sedikit tertutupi setiap kali berbagi layar dengan Lynn Collins yang tampil seksi dengan kostum yang menonjolkan dada dan pahanya itu tapi tidak mengurangi kesan bahwa ia puteri yang memiliki hati baja dan kemampuan bertarung yang cekatan. Keduanya diperkuat juga oleh nama-nama lain yang tampil gemilang mulai dari Willem Dafoe sebagai Tars Tarkas, Samantha Morton sebagai Sola, Mark Strong sebagai Matai Shang atau Thomas Haden Church sebagai Tal Hajus.
Sutradara Stanton tampaknya mengikuti jejak koleganya di Pixar yaitu Brad Bird yang mencatat sukses lewat live-action movie pertamanya di penghujung 2011 lewat Mission Impossible: Ghost Protocol. Menggarap sebuah film sains fiksi dewasa yang bisa dinikmati oleh anak-anak/remaja memang tidak mudah sehingga aspek kekerasan di dalamnya wajib diminimalisir tanpa harus mengurangi action yang membuat anda tetap terjaga di kursi masing-masing. Sayangnya pengalaman dalam animasi berpengaruh secara positif dan negatif disini. Positif karena ia tidak terlalu mengandalkan efek CGI untuk mengeksekusi setiap adegannya sekaligus negatif karena ia kurang memperhatikan karakterisasi para tokohnya yang sedikit under-developed tersebut.

Spesial efek yang digunakan memang jawara karena mampu menghadirkan visualisasi yang mengagumkan, menjaga mata anda untuk tetap segar selama dua jam lebih dengan elemen 3D yang membuat obyek-obyek seakan bermunculan. Scoring music unik milik Michael Giachinno juga menghantui audiens sekaligus menegaskan kemisteriusan planet Mars dan koloni yang mendiaminya. Sedangkan editing dari Eric Zumbrunnen tergolong mulus dalam mendukung narasi penceritaan yang masih bergaya lawas.
Tak dipungkiri, John Carter adalah sebuah film petualangan yang lama ditunggu oleh para pecinta tulisan Edgar Rice Burroughs yang terbukti telah menginspirasi berbagai generasi di bawahnya. Salah satu film yang paling ditunggu di tahun 2012 ini nyatanya memiliki adegan aksi yang jauh lebih menarik dibandingkan dramatisasi yang dipresentasikan dengan tempo lambat di paruh pertama film. Sinematografi yang memikat menstimulasi tampilan visual yang kuat, tidak sia-sia jika bujet sebesar 250 juta dollar dihabiskan untuk porsi ini termasuk menampilkan pertarungan kapal Martians di udara lengkap dengan semua peradabannya. Kehadiran sang anjing monster yang lincah dan setia itu menjadi highlight tersendiri. Semua kelebihan yang dimiliki disini nyaris sia-sia karena deskripsi yang saya sebutkan di paragraf pertama di atas. Yeah, you will not feel that expected excitement because we’ve been in Barsoom (Mars) before in those previous cult movies!

Durasi:
132 menit

U.S. Box Office:.
-

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent