Monday, 27 February 2012

THE GREY : To Live Surviving Or Die Trying


Quotes:
Diaz: Fate didn't give a fuck. Dead is dead.

Nice-to-know:
Lokasi syuting di Smithers, British Columbia sempat mencapai suhu minus 40 derajat Celcius. Bahkan adegan badai salju memang benar-benar terjadi, bukan rekayasa CGI.

Cast:
Liam Neeson sebagai Ottway
Dallas Roberts sebagai Hendrick
Frank Grillo sebagai Diaz
Dermot Mulroney sebagai Talget
Nonso Anozie sebagai Burke

Director:
Merupakan film kelima bagi Joe Carnahan yang terakhir menggarap The A-Team (2010).

W for Words:
Film berbujet 25 juta dollar ini mengisahkan perjuangan hidup segelintir manusia yang kesemuanya (bukan kebetulan) adalah pria. Perjuangan melawan alam (bencana), makhluk hidup (serigala) dan juga takdir (Tuhan) yang kerapkali menjadi proses yang tidak pernah dapat kita hindari. Sesungguhnya bukan tema yang baru mengingat pernah ada Alive (1993) dari Frank Marshall yang mengambil setting sama yaitu iklim Kanada yang bersalju.
Sekelompok pengebor minyak mengalami musibah saat pesawat yang ditumpangi kandas di pegunungan Alaska. Yang tersisa kemudian adalah Ottway, Hendrick, Diaz, Talget, Burke, Flannery dan Hernandez yang berusaha bertahan hidup dari dinginnya suhu dan terpaan badai salju. Ternyata bukan hanya itu karena segerombolan serigala yang merasa terganggu mulai mengintai mereka satu persatu. Ottway yang berprofesi sebagai pemburu serigala pun berusaha memimpin mereka keluar hidup-hidup dengan segenap keahlian dan pengalamannya.

Keberanian Joe Carnahan untuk keluar dari “zona nyaman” lewat film ini patut diacungi jempol . Adrenalin anda memang masih dipacu dengan ketakutan nyata yang muncul dari perburuan serigala dan juga pembantaian manusia yang cukup sadis tetapi pengembangan karakternya sedikit terabaikan walau tidak sampai mengganggu. Sang karakter utama sendiri, Ottway tidak diceritakan latar belakangnya dengan gamblang selain halusinasi frekuentif sang istri yang entah masih hidup atau sudah meninggal, anda bisa asumsikan sendiri.
Liam Neeson masih menyisakan sisi “jagoan” yang kental seperti dalam film-film sebelumnya. Namun dalam suasana putih bersalju yang bisa berubah menjadi percikan darah, anda akan melihat sisi lain dari seorang Ottway yang rapuh karena masa lalunya. Perbedaan dari karakter lain, ketakutan yang terang-terangan diakuinya itu tidak membuatnya goyah dan tetap menggunakan akal sehat untuk memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk terus bertahan hidup.

Momen dimana kematian begitu dekat menjadi highlight film ini. Lihat saja transisi sikap tokoh Diaz yang paling mencolok. Atau Hendrick dan Talget dapat dikatakan telanjur pesimis sehingga kemungkinan terburuk yang dapat terjadi tidak bisa dihindarkan. Setiap manusia menyikapi momen tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian orang yang religius mungkin akan melihatnya sebagai upaya berserah diri kepada Tuhan dan jalan untuk bertemu orang terkasih yang lebih dahulu meninggalkannya.
The Grey bukanlah gory thriller biasa dengan momok serigala, Carnahan terbukti membawa standar survival drama ke tingkat yang lebih tinggi. Pengalaman yang terasa amat nyata dan emosional ini diyakini mampu membuat anda tercekat di kursi saat menunggu detik-detik mencekam. Tak perlu malu untuk menutup mata atau telinga jika dirasa terlalu mengejutkan anda. Terpenting untuk digarisbawahi adalah tagline film ini sendiri yakni live and die on this day. So mark every aspect of your life with appreciative efforts!

Durasi:
117 menit

U.S. Box Office:
$42,787,884 till Feb 2012.

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent