Storyline:
Tidak direstui hubungannya bersama Jono oleh kedua orangtuanya dengan alasan sama-sama melarat membuat Shanti nekad lari dari rumah dan akhirnya memutuskan bunuh diri dengan terjun dari gedung tinggi. Namun bukan kematian yang menjemput karena ia keburu diselamatkan, tetapi kesialan yang disebabkannya menjalar kemana-mana, ke orang-orang di sekitarnya baik yang dikenal ataupun tidak. Bagaimana nasib hubungan Shanti dan Jono pada akhirnya? Apakah kesialan tersebut akan berhenti sampai disitu atau justru awal dari semuanya?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh perusahaan baru Skylar Pictures dan diluncurkan pertama kali lewat jumpa pers di Cafe Casa, Kemang.
Cast:
Pendatang baru Aurellie Moeremans didaulat sebagai Shanti, gadis rapuh yang mudah putus asa.
Pernah mendukung Mas Suka Masukin Aja, Ferdi sebagai Jono.
Sederet aktor-aktris lawas seperti Ray Sahetaphy, Yurike Prastika, Him Damsyik, Hengky Solaiman turut mendukung film ini.
Director:
Pendatang baru di kursi sutradara adalah Muhammad Yusuf yang dipercaya oleh produser Sarjono Sutrisno.
Comment:
Genre dark comedy mungkin belum banyak disentuh sineas lokal. Inilah yang coba dijual sang penulis Jazzy Mu dalam menulis ceritanya. Tema yang diusung sebenarnya unik tetapi sayangnya masih banyak alasan tidak logis yang mendasari film ini terutama perjalanan hidup karakter utamanya selaku sentral cerita. Dari segi cast, hadirnya bintang-bintang senior turut memberikan warna tersendiri walau kontribusinya tidak mampu mengangkat film juga. Aurellie dan Ferdi bermain cukup natural sebagai orang miskin tetapi tidak banyak eksplorasi yang diberikan. Minimnya pengalaman sang sutradara juga patut dicermati sehingga dari segi penggarapan terkesan mediocre, apalagi kamera juga terasa berlari-lari di sepanjang film. Dari segi humor hitam yang berusaha ditampilkan terkadang berhasil memberikan kesan sarkastis lucu, selayaknya apa yang biasa ditawarkan film sejenis dari negeri ginseng. Namun secara keseluruhan frase "jinx" hanyalah tempelan belaka, tanpa menghasilkan konklusi apapun termasuk endingnya yang antiklimaks dan terselesaikan begitu saja.
Durasi:
100 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!