Tagline:
Heroes today. Legends forever
Storyline:
Kelompok pejuang bernama The Expendables yang dipimpin Barney Ross beranggotakan ahli pisau Lee Christmas, jago kungfu Yin Yang, spesialis senjata berat Hale Caesar, peledak Toll Road dan penembak jitu Gunner Jensen. Ketika mereka semua ditugaskan Mr. Church yang misterius untuk membunuh diktator pulau kecil di Amerika Selatan, General Garza yang diback up oleh mantan anggota CIA, James Munroe dan asistennya, Paine. Tugas yang tidak mudah karena harus menghadapi ribuan tentara bayaran dan juga kehadiran Sandra, putri jenderal yang ingin menghentikan ayahnya sendiri. Akankah misi tersebut dapat diselesaikan dengan baik?
Nice-to-know:
Jean Claude Van Damme dan Wesley Snipes sempat ditawarkan peran tapi membatalkan keikut sertaannya hingga Dolph Lundgren dan Forest Whitaker mengisinya.
Cast:
Sylvester Stallone sebagai Barney Ross
Jason Statham sebagai Lee Christmas
Jet Li sebagai Ying Yang
Dolph Lundgren sebagai Gunner Jensen
Eric Roberts sebagai James Munroe
Randy Couture sebagai Toll Road
Steve Austin sebagai Paine
David Zayas sebagai General Garza
Giselle Itié sebagai Sandra
Director:
Pertama kali Sylvester Stallone merangkap sebagai aktor, penulis dan sutradara lewat Paradise Alley (1978) dan diulanginya beberapa kali sampai tahun 2010 ini.
Comment:
Daya pikat utama film ini harus diakui adalah jajaran cast yang sangat mendukung untuk sebuah film aksi, bukan hanya 1-2 nama tapi lebih dari 10 nama! Semua itu diprakarsai oleh Stallone seorang yang bekerja keras meyakinkan bintang-bintang tersebut untuk bermain. Jika sudah demikian, tinggal dibutuhkan skrip yang baik dan menurut saya Stallone cukup cerdas menyiasati apa yang bisa dimaksimalkan dan harus diminimalkan. Suatu misi mustahil yang harus dijalani sekelompok personil tentunya tidak asing lagi dan mungkin endingnya sudah dapat diduga, yang menarik sebetulnya proses menuju kesana.
Dari sisi maksimalnya, Stallone benar-benar menyuguhkan semuanya mulai dari ledakan besar, adu tembak, kebut-kebutan, pertarungan jarak dekat dll dengan bantuan granat, bom asap, bensin, pesawat tempur, mobil, pisau belati, peluru, senapan riffle, machine gun dsb yang dipastikan membuat darah berhamburan ataupun anggota tubuh yang tercerai-berai. Itulah sebabnya film ini tidak direkomendasikan bagi yang lemah jantung ataupun kemungkinan pencemaran suara karena tingginya volume yang digunakan.
Dari segi minimalnya, beberapa dari cast memang tidak muda lagi termasuk Stallone sendiri tetapi ia mengarahkan nama-nama tersebut sesuai porsinya masing-masing. Statham yang memang aktor action sejati saat ini memegang porsi terbesar berantem satu lawan satu, Jet Li di luar fisik "mini"nya tetap dibutuhkan untuk porsi beladiri, yang lainnya tetap dibiarkan masuk dengan bantuan senjata. Menarik bukan? Pembagian scene demi scene juga tergolong merata dan tidak ada unsur pemaksaan. Dialog di antara karakternya pun terasa tajam dan sinis terutama di paruh pertama film, mungkin ini yang menyebabkan tingginya rating yang kebanyakan diberikan penonton di Amerika Utara dan sekitarnya.
Yang juga terasa minus adalah spesial efeknya yang masih terasa kasar di sebagian besar adegan meskipun bujetnya sudah membengkak 15-20 juta dollar dari 60 juta yang semula direncanakan. Originalitasnya juga diragukan walau mungkin tidak akan terlalu penting.
The Expendables dari berbagai sisi terasa seperti film aksi tahun 1980an atau 1990an tetapi tetap terasa kekiniannya karena setia pada pakem yang ingin dinikmati penonton yang belakangan ini kesulitan mencari adegan aksi yang baik untuk memacu adrenalin mereka terutama kaum pria. Nantikan saja sekuelnya dengan misi yang lain lagi.
Durasi:
95 menit
U.S. Box Office:
$13,300,000 in opening day Aug 12, 2010.
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent