Tagline:
What you can not resist, you may not survive.
Nice-to-know:
Film berjudul asli La femme du Vème ini sudah rilis di Perancis pada tanggal 16 November 2011 yang lalu.
What you can not resist, you may not survive.
Nice-to-know:
Film berjudul asli La femme du Vème ini sudah rilis di Perancis pada tanggal 16 November 2011 yang lalu.
Cast:
Ethan Hawke sebagai Tom Ricks
Kristin Scott Thomas sebagai Margit
Joanna Kulig sebagai Ania
Samir Guesmi sebagai Sezer
Delphine Chuillot sebagai Nathalie
Julie Papillon sebagai Chloe
Director:
Merupakan feature film keempat bagi Pawel Pawlikowski yang diawali dengan The Stringer (1998).
Ethan Hawke sebagai Tom Ricks
Kristin Scott Thomas sebagai Margit
Joanna Kulig sebagai Ania
Samir Guesmi sebagai Sezer
Delphine Chuillot sebagai Nathalie
Julie Papillon sebagai Chloe
Director:
Merupakan feature film keempat bagi Pawel Pawlikowski yang diawali dengan The Stringer (1998).
W For Words:
Belum banyak orang mengenal nama penulis dan sutradara Pawel Pawlikowski. Dua film sebelumnya milik pria berusia 55 tahun asal Polandia ini dipuji kritikus, salah satunya adalah My Summer of Love (2004) yang melejitkan nama Emily Blunt ke jajaran aktris bertalenta tinggi. Kini ia menggarap thriller Perancis yang diangkat dari novel berjudul sama karya Douglas Kennedy. Daya tarik utama adalah dua bintang besar nominator Oscar yaitu Ethan Hawke dan Kristin Scott Thomas. Perlu lebih dari setahun kita baru dapat menyaksikannya lewat jaringan bioskop Blitzmegaplex. Better late than never, right?
Belum banyak orang mengenal nama penulis dan sutradara Pawel Pawlikowski. Dua film sebelumnya milik pria berusia 55 tahun asal Polandia ini dipuji kritikus, salah satunya adalah My Summer of Love (2004) yang melejitkan nama Emily Blunt ke jajaran aktris bertalenta tinggi. Kini ia menggarap thriller Perancis yang diangkat dari novel berjudul sama karya Douglas Kennedy. Daya tarik utama adalah dua bintang besar nominator Oscar yaitu Ethan Hawke dan Kristin Scott Thomas. Perlu lebih dari setahun kita baru dapat menyaksikannya lewat jaringan bioskop Blitzmegaplex. Better late than never, right?
Penulis asal Amerika, Tom Ricks datang ke Paris untuk menemui putrinya walau tidak disetujui oleh mantan istrinya, Nathalie. Tom bersikeras menjelaskan pada Chloe bahwa ia tidak dipenjara melainkan dirawat di rumah sakit. Malang saat tertidur dalam bis, Tom kehilangan kopernya. Ia harus memohon pada pemilik motel kumuh, Sezer untuk menginap sambil bekerja enam jam di ruang tertutup. Hubungannya dengan dua wanita sekaligus, Margit yang suaminya penulis dan Ania yang pelayan motel berujung pada misteri pembunuhan yang tak terpecahkan.
Sebelumnya saya ingatkan bahwa mulai paragraf ini hingga selesai mungkin akan mengandung spoiler. Tidak terlalu penting mengingat tidak ada jawaban pasti dari filmmakernya sendiri di penghujung film. Jika setia pada novel Kennedy, sosok Margit digambarkan sebagai hantu wanita yang menjaga Tom sampai membunuh siapapun yang menghalanginya. Mereka berdua pun menyatu dalam percintaan panas beda alam. Sedangkan pada film Pawlikowski, semua informasi tentang tokoh-tokohnya dibuat blur sehingga kesimpulan akhir dikembalikan kepada masing-masing penonton. Provokatif bukan?
Versi saya mungkin lebih liar lagi, Tom selalu kembali pada apartemen Margit untuk mengenang percintaan terlarang mereka di masa lampau dimana Margit bunuh diri setelah suami dan putri sulungnya tewas dalam kecelakaan mobil. Sedangkan Ania yang sempat memperlihatkan foto lawas keluarganya adalah putri bungsu Margit yang akhirnya tanpa sengaja bertemu Tom hingga keduanya jatuh cinta. Ania membunuh Moussa dan mengkambinghitamkan Sezer untuk mengambil alih motel tersebut. Tom lantas mengekspresikan rasa bersalah terhadap putrinya Chloe lewat surat.
Harus diakui, nyawa film ini ada di tangan Ethan Hawke sebagai karakter sentral yang menghubungkan setiap tokoh dengan konflik utama maupun tambahan. Ia berhasil menjiwai sosok penulis pecundang yang (kebetulan) meraih sukses hanya melalui satu buku sebelum hidupnya terperosok karena mentalnya yang terganggu akibat dipenjara. Scott Thomas yang kerap bergaun merah menghidupkan love interest Margit yang prima penuh pesona. Sedangkan Kulig tak kalah menggoda lewat Ania yang lugu dan pemimpi. Sesaat anda akan percaya bahwa film ini murni bertutur tentang cinta segitiga.
Pawlikowski dan rekan sinematografer, Ryszard Lenczewski menggunakan teknik kamera yang tidak biasa, lengkap dengan visual hipnotik yang mempermainkan imajinasi manusia. Lokasi Paris yang tak lazim bisa jadi mengingatkan anda pada film-film art house Eropa di tahun 60an. Tempo yang super lambat dalam memaparkan konflik antiklimaks tak berkonklusi amat membutuhkan kesabaran dan toleransi penontonnya untuk benar-benar dapat menilai film secara keseluruhan. The Woman in the Fifth akan mengajak anda berpikir bersama sekaligus mempertanyakan apa yang sesungguhnya terjadi. It’s a rare enigmatic experience!
Durasi:
83 menit
U.S. Box Office:
$112,498 till July 2012
$112,498 till July 2012
Overall:
7 out of 10
7 out of 10
Movie-meter: