Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Rodar y Rodar Cine y Televisión ini sudah dirilis di Spanyol pada tanggal 28 Desember 2011 yang lalu.
Cast:
Amaia Salamanca sebagai Angela
Maxi Iglesias sebagai Jose
Lucho Fernández sebagai Carlos
Úrsula Corberó sebagai Belén
Manuel de Blas sebagai Dr. Matarga
Alba Ribas sebagai Diana
Director:
Merupakan feature film pertama bagi Sergi Vizcaino yang sebelumnya menggarap film pendek dan serial televisi.
Film yang diproduksi oleh Rodar y Rodar Cine y Televisión ini sudah dirilis di Spanyol pada tanggal 28 Desember 2011 yang lalu.
Cast:
Amaia Salamanca sebagai Angela
Maxi Iglesias sebagai Jose
Lucho Fernández sebagai Carlos
Úrsula Corberó sebagai Belén
Manuel de Blas sebagai Dr. Matarga
Alba Ribas sebagai Diana
Director:
Merupakan feature film pertama bagi Sergi Vizcaino yang sebelumnya menggarap film pendek dan serial televisi.
W For Words:
Belakangan ini, format 3D seakan menjadi tantangan tersendiri bagi filmmakers belahan dunia manapun. Semua tampak berlomba-lomba menjadi inisiator dalam mengikuti pakem tersebut, tanpa terkecuali Spanyol yang kali ini merilis thriller horor atas inisiatif duet produser The Orphanage (2010) yaitu Joaquin Padro dan Mar Targarona. Sepintas skrip yang ditulis oleh Daniel Padro memang tak menawarkan hal baru selain menempatkan beberapa pasang muda-mudi dan satu momok yang akan meneror mereka. Simple yet (might) predictable for crazy fans!
Belakangan ini, format 3D seakan menjadi tantangan tersendiri bagi filmmakers belahan dunia manapun. Semua tampak berlomba-lomba menjadi inisiator dalam mengikuti pakem tersebut, tanpa terkecuali Spanyol yang kali ini merilis thriller horor atas inisiatif duet produser The Orphanage (2010) yaitu Joaquin Padro dan Mar Targarona. Sepintas skrip yang ditulis oleh Daniel Padro memang tak menawarkan hal baru selain menempatkan beberapa pasang muda-mudi dan satu momok yang akan meneror mereka. Simple yet (might) predictable for crazy fans!
Seorang profesor eksentrik yang mengajar fakultas kedokteran membuka sejarah hitam yang melibatkan Dr. Matarga di pertambangan kuno. Angela, Jose, Carlos, Belen, Padre sepakat membuktikan teori paranormal tersebut di kota terbengkalai. Turut serta bersama mereka adalah Diana, saudari kandung Angela yang tumbuh di keluarga broken home. Padre berhasil menghipnotis Diana yang segera merasakan kehadiran dokter gila psikopat nan eksperimental itu. Satu persatu mimpi buruk mulai menjadi kenyataan dimana jalan keluar semakin menutup.
Sutradara Vizcaino patut diacungi jempol dalam menata kota mati tersebut sedemikian rupa demi menciptakan atmosfir mengerikan (siang hari sekalipun) di berbagai lokasi yang menarik, sebut saja gua, hutan, ruang eksperimen dll. Adegan-adegan kematian juga tersusun secara apik tanpa mengindahkan aspek gore dan spesial efek yang terlihat meyakinkan. Sayangnya embel-embel 3D tidak maksimal, saya mencatat hanya satu dua adegan yang benar-benar efektif bagi penonton, saat tusukan sepanjang dua puluh senti yang seakan diarahkan ke penonton dan cipratan darah yang amat mendadak itu.
Keenam tokoh utama diperkenalkan secara mendetail di paruh pertama film. Sedikit membosankan tetapi setidaknya mereka mampu bertukar dialog dengan believable untuk memancing perhatian penonton. Anda tidak sampai membenci apalagi mengharapkan mereka menemui ajalnya. Reaksi masing-masing ketika terancam bahaya atau sekadar ketakutan terbilang wajar. Sekuens flashback masa lalu Angela dan Diana cukup menarik sekaligus mempersiapkan balutan twist di penghujung yang rasanya tak akan susah diterka oleh audiens.
Paranormal Xperience 3D bukan film yang istimewa tapi jelas tidak seburuk yang dikatakan orang-orang. Penampilan Dokter Matarga sendiri tergolong menjanjikan dengan satu mata dan perlengkapan operasinya yang dijamin membuat anda bergidik. Sayangnya hampir tak ada satupun adegan yang benar-benar berhasil mencekam anda. Paling memorable bagi saya adalah adegan hipnotisnya yang kreatif itu. Keunggulan thriller horor Spanyol ini ada pada jajaran castnya yang good looking bagi semua orang yang menyaksikannya. Still quite fun ride if you don’t set any expectations high going forward!
Durasi:
86 menit
86 menit
Overall:
7 out of 10
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent