Wednesday, 11 July 2012

DETACHMENT : Portrait Of Educational Dysfunction That Slaps Hard


Quotes:
Henry Barthes: Y'know it's funny, I spend a lot of time trying to not have to deal... to not really commit. I'm a substitute teacher, there's no real responsibility to teach. Your responsibility is to maintain order, make sure nobody kills anybody in your classroom, and then they get to their next period.

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Paper Street Films, Appian Way, Kingsgate Films dan di Amerika Serikat rilis dalam format Video On Demand bulan Februari lalu.

Cast:
Adrien Brody sebagai Henry Barthes
Marcia Gay Harden sebagai Principal Carol Dearden
James Caan sebagai Mr. Charles Seaboldt
Christina Hendricks sebagai Ms. Sarah Madison
Lucy Liu sebagai Dr. Doris Parker
Blythe Danner sebagai Ms. Perkins
Sami Gayle sebagai Erica
Betty Kaye sebagai Meredith
Tim Blake Nelson sebagai Mr. Wiatt
William Petersen sebagai Mr. Sarge Kepler
Bryan Cranston sebagai Mr. Dearden

Director:
Merupakan karya ketujuh Tony Kaye setelah Black Water Transit (2009).

W For Words:
Premis cerita mengenai guru pengganti mungkin paling mengingatkan anda pada Dangerous Minds (1995) yang digawangi oleh Michelle Pfeiffer. Kini Adrien Brody, salah satu under-used quality actor, mengambil peran serupa dengan interpretasi yang sedikit berbeda yaitu “anti ikatan”. Penulis skrip debutan Carl Lund melakukan pendekatan realisme yang ekstrim terhadap arti bersekolah sebagai bekal melanjutkan hidup dari sudut pandang siswa-siswi bermasalah, selain kerasnya perjuangan hidup untuk mempertahankan eksistensi bagi orang dewasa sekaligus.

Henry Barthes diutus untuk mengisi kelas ‘neraka’ selama beberapa waktu. Disanalah ia mengenal berbagai pribadi bermasalah termasuk siswi Meredith yang menggemari black art dan sesama pengajar Ms Madison yang sangat kesepian menjalani hari-harinya. Pertemuannya dengan pelacur belia Erica mulai mengubah pandangan Henry untuk setidaknya membuka mata bahwa pertolongannya terhadap orang-orang di sekitar mungkin akan menghapus kenangan masa lalunya yang tidak menyenangkan. Namun seberapa jauh ia dapat bertindak di atas pergulatan batin yang semakin memuncak?
Akting Brody terasa mengagumkan sebagai Henry dimana rasa marah, sedih silih berganti dihadirkan dalam ekspresi minim sekalipun. Kepribadian yang berlapis mulai penuh perhatian hingga ketidakpedulian samasekali jelas terbentuk dari proses panjang sejarah kehidupannya yang berat. Hal yang konon mempengaruhi setiap tindakannya yang tidak mengatasnamakan ikatan sehingga membebaskannya dari masalah apapun yang menghadang. Interaksinya dengan tiga wanita muda yang berbeda memberikan dinamika penuh warna dengan rentang maksimal.

Di luar Brody terdapat jajaran cast yang tak kalah mumpuni. Gay Harden sebagai Kepsek Carol di ujung masa pengabdiannya, Blake Nelson sebagai Mr. Wiatt yang penuh kekhawatiran, William Petersen sebagai Mr. Sarge Kepler yang krisis eksistensi, Lucy Liu sebagai Dr. Doris Parker yang akhirnya mengalami mental breakdown dsb. Dua aktris belia Betty Kaye sebagai Meredith yang butuh fuller figure dan Sami Gayle sebagai Erica yang radikal bermulut tajam juga tak kalah mencengangkan. Namun seberapa baiknya nama-nama tersebut mencuri perhatian lewat adegan masing-masing, curahan fokus film tetap ada pada karakter Henry Barthes.
Sutradara Kaye menuntaskan tugasnya dengan stylish. Nuansa depresif yang tercermin di sepanjang film mampu disiasati dengan selingan grafis animasi dari coretan kapur di atas papan tulis, gaya dokumenter khusus sesi wawancara langsung dengan para guru hingga referensi literatur berupa kutipan “The Stranger” oleh Albert Camus atau “The Fall of the House of Usher” oleh Edgar Allan Poe. Flashback masa lalu juga dimunculkan satu persatu untuk memperkuat kompleksitas pribadi Henry yang seringkali alami delusi dan apatis itu. Scoring music milik The Newton Brothers terasa memprovokasi anda untuk hanyut dalam setiap memorable scenes yang ada disini.

Detachment menyatakan kecemasannya terhadap sistem parental dan edukasi dengan brilian. Bagaimana orangtua yang gagal mendidik menuntut pihak sekolah menggantikan tanggungjawabnya membesarkan seorang “calon” manusia. Bagaimana tenaga pengajar mengatasi tekanan dan beban mental yang teramat berat menghadapi sekelompok murid yang merasa tidak memiliki masa depan. Kelas disfungsi hubungan antar personal di dalamnya secara tak langsung menempeleng anda di wajah dengan keras sekaligus meninggalkan jejak mendalam di atas sanubari meski harus melalui serangkaian potret tingkah laku di luar kontrol yang tak nyaman dilihat. The best psychological haunting drama I’ve ever seen!

Durasi:
97 menit

U.S. Box Office:
$71,177 till April 2012

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can't be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent