Quotes:
Marley Corbett: Do you mind if I ask you a personal question?
Julian Goldstein: No.
Marley Corbett: Why do you not have a girlfriend?
Marley Corbett: Do you mind if I ask you a personal question?
Julian Goldstein: No.
Marley Corbett: Why do you not have a girlfriend?
Nice-to-know:
Dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 4 Mei 2012 yang lalu.
Cast:
Gael García Bernal sebagai Julian Goldstein
Kate Hudson sebagai Marley Corbett
Kathy Bates sebagai Beverly Corbett
Peter Dinklage sebagai Vinnie
Lucy Punch sebagai Sarah Walker
Rosemarie DeWitt sebagai Renee Blair
Whoopi Goldberg sebagai God
Dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 4 Mei 2012 yang lalu.
Cast:
Gael García Bernal sebagai Julian Goldstein
Kate Hudson sebagai Marley Corbett
Kathy Bates sebagai Beverly Corbett
Peter Dinklage sebagai Vinnie
Lucy Punch sebagai Sarah Walker
Rosemarie DeWitt sebagai Renee Blair
Whoopi Goldberg sebagai God
Director:
Merupakan feature film kedua bagi Nicole Kassell setelah The Woodsman (2004).
Merupakan feature film kedua bagi Nicole Kassell setelah The Woodsman (2004).
W For Words:
Tampaknya Kate Hudson adalah satu dari sedikit aktris Hollywood yang terus menerus terjebak dalam peranan komedi romantik. Beberapa berkualitas baik, beberapa tidak, tentunya kembali ke masalah selera. Kali ini ia kebagian tokoh Marley Corbett yang menderita kanker, penyakit yang sudah ribuan kali menjadi tema cerita dalam sebuah film. Sah-sah saja selama interpretasi karakternya variatif dan memberikan perspektif baru. Pesan saya, jangan tertipu dengan poster film ini yang terlihat ceria sehingga anda mengharapkan suguhan ringan nan manis antara Hudson dan Gael Garcia Bernal.
Tampaknya Kate Hudson adalah satu dari sedikit aktris Hollywood yang terus menerus terjebak dalam peranan komedi romantik. Beberapa berkualitas baik, beberapa tidak, tentunya kembali ke masalah selera. Kali ini ia kebagian tokoh Marley Corbett yang menderita kanker, penyakit yang sudah ribuan kali menjadi tema cerita dalam sebuah film. Sah-sah saja selama interpretasi karakternya variatif dan memberikan perspektif baru. Pesan saya, jangan tertipu dengan poster film ini yang terlihat ceria sehingga anda mengharapkan suguhan ringan nan manis antara Hudson dan Gael Garcia Bernal.
Eksekutif periklanan sukses, Marley hidup di New Orleans dengan sedikit kepusingan. Ia tidak mau terikat apalagi memiliki anak. Daya pikatnya sudah cukup membuat pria manapun bertekuk lutut. Sayangnya pemeriksaan kesehatan yang dijalaninya mendiagnosa Marley mengidap kanker yang mungkin akan merenggut nyawanya. Saat itulah ia bermimpi bertemu Tuhan yang menawarkannya tiga permintaan. Semangat hidup muncul kembali ketika dokter tampan Julian Goldstein yang merawatnya mulai memikat hati. Mampukah Marley memanfaatkan sisa waktunya secara maksimal?
Kekurangan utama jelas terletak pada skrip karya Gren Wells. Elemen drama, romansa, komedi tidak berhasil menyeimbangkan unsur kebahagiaan hingga kesedihan secara konsisten. Beberapa momen memang sudah diciptakan untuk itu tetapi tidak benar-benar menggugah penonton dalam merasakan keterikatan yang sama. Sutradara Kassell sukses menghadirkan esensi feminis lewat karakter Marley yang digambarkan wanita ceria, tegar dan cerdas meskipun dalam keadaan sakit sekalipun. Pergeseran kondisinya tercermin melalui pilihan baju dan warnanya yang semakin pudar, tak melulu ekspresi pucat dengan bahasa tubuh yang semakin lemah.
Hudson lagi-lagi menampilkan kesan happy-go-lucky woman dengan pergeseran cara pandang hidup dari menit awal hingga akhir. Malang, percintaannya dengan Bernal yang berakting datar justru terkesan dipaksakan dengan chemistry yang minim di antara mereka. Apakah penonton mudah dibuat percaya bahwa menizer seperti Marley bisa menyukai Julian tanpa mengindahkan keputusasaannya di penghujung hidup? Interaksi dengan orangtuanya sedikit banyak menguak latar belakang keluarga Marley yang menyebabkan sikap detachment nya tersebut. Acungan jempol bagi nama-nama senior Bates dan Williams sebagai pendukung yang tepat.
Tiga sahabat Marley menghadirkan sudut pandang yang berbeda. Punch yang easy going dan eksentrik, DeWitt yang family minded dan protektif, Romano yang gay oriented dan suportif hingga sepakat mengundang Mr. “A Little Bit Of Heaven” alias Dinklage yang sukses mencerahkan suasana dengan pertukaran dialog dan adegan kocaknya bersama Marley. Cameo Whoopi Goldberg sebagai Tuhan tidak inspiratif meski dapat menggali sisi kemanusiaan Marley untuk benar-benar sadar sebelum terlambat. Mitos tiga permintaan yang ternama itu disini hanya sebatas lalu tanpa makna yang berarti. Gee!
Satu-satunya yang memorable bagi saya adalah konsep pemakaman riang yang diidamkan oleh Marley. There’s a FUN in funeral words. Exactly! Terkadang kepergian seseorang tak perlu ditangisi, jadikan kenangannya sebagai episode terindah yang tak akan terulang kembali. A Little Bit Of Heaven mungkin bisa membuat anda tersenyum dalam kesedihan, hanya saja inkonsistensi subplot dengan banyak karakter yang timbul tenggelam menjadikannya tidak memorable. Antusiasme dan kecantikan Hudson di tengah hiruk pikuk kota New Orleans yang stylish saja rupanya belum cukup.
Durasi:
108 menit
U.S. Box Office:
$10,011 till May 2012
$10,011 till May 2012
Overall:
7 out of 10
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent