Sunday, 3 June 2012

LOCKOUT : Lock Your Brain For Mindless Outcome


Quotes:
Langral: You don't like me, do you?
Snow: Don't flatter yourself. I don't like anybody.
Langral: With that attitude, I can see why nobody likes you.
Snow: Oh, come on. People love me. Just ask your wife.

Nice-to-know:
Snow remarks, "Contrary to popular belief, I'm not actually Houdini". Guy Pearce played Harry Houdini in Death Defying Acts.

Cast:
Guy Pearce sebagai Snow
Maggie Grace sebagai Emilie Warnock
Vincent Regan sebagai Alex
Joseph Gilgun sebagai Hydell
Lennie James sebagai Shaw
Peter Stormare sebagai Langral

Director:
Merupakan feature film pertama bagi duet James Mather dan Stephen St. Leger yang lebih dikenal sebagai sinematografer.

W For Words:
Melihat premis film ini, ingatan saya melambung pada Escape From New York (1991) yang disutradarai oleh John Carpenter. Semenjak kesuksesan film yang dibintangi oleh Kurt Russell itu bermunculanlah film-film bertemakan sejenis. Entah apa yang ada di pikiran Luc Besson sehingga terpikir untuk kembali menyuguhkan tontonan serupa bergenre action thriller science-fiction di tahun 2012 ini. Ia tak hanya bertindak sebagai penggagas cerita tetapi juga penulis skenario bersama duet sutradara dan juga produser eksekutif bersama Andjelija Vlaisavljevic!

Tahun 2071 setelah sebuah operasi pemerintahan gagal, agen Snow dipenjara dengan tuduhan agen ganda sekaligus mengkhianati rekannya, Hock. Snow dijanjikan kebebasan asal bersedia menerima tugas membebaskan puteri Presiden Amerika Serikat, Emilie Warnock yang menjadi tawanan penjara luar angkasa MS-1. Napi-napi berbahaya yang mayoritas pembunuh dan pemerkosa itu dikepalai oleh Alex dan Hydell meminta kebebasan sebagai pengganti tebusan. Snow pun harus bertindak cepat sebelum langkah militer diaktifkan tanpa ampun.

Penjara Maximum Security One tersebut sebetulnya sudah terbangun sempurna dengan kesan megah dan futuristik. Sayangnya “kelengkapan” fasilitas tersebut tidak seluruhnya tereksploitasi secara benar untuk memperkuat cerita. Ratusan napi yang menjadi tahanan pun hanya disyut segelintir saja dimana semuanya tinggal diminta berakting “gila”. Beruntung masih ada karakter Hydell yang dihidupkan oleh Gilgun dengan sangat menyebalkan karena nafsu liar dan darah dinginnya. Tak lupa sedikit “drama” ditambahkan saat ia beradu akting dengan sang abang yang dijiwai oleh Regan.

Pearce yang diproyeksikan sebagai tokoh utama memang likeable. Simpati akan mengalir padanya karena ia dituduh bersalah, pembangkang dan amat memegang komitmennya sendiri. Dialog one-liners dari mulut Snow dan aksi baku tembak-hantam maskulinnya mudah diduga. Interaksinya dengan Grace juga terasa karikatural dimana tokoh Emilie adalah tipikal gadis manja sok mandiri yang tetap membutuhkan perlindungan. Meski demikian, tak dipungkiri penonton pasti tetap mengharapkan adanya percikan asmara di antara keduanya. Well, just wait until the very end, okay?

Besson dan Mather-St. Leger tetap percaya diri dengan originalitas film ini. Misi yang sangat tidak mudah dan kompleks ini pada akhirnya dipersingkat dan disederhanakan dengan sedikit mengabaikan logika. Penonton dipaksa menelan bulat-bulat apa yang disodorkannya, mengindahkan lubang plot disana-sini dan karakterisasi miskin pengembangan. Lockout murni sebuah action thriller kelas B yang berisikan scene-scene aksi menegangkan yang mungkin familiar bagi anda. Jangan banyak bertanya dan nikmati saja hiburan yang seringan popcorn di tangan anda itu.

Durasi:
95 menit

U.S. Box Office:
$14,291,570 till May 2012

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
 


 
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent