Tagline:
In the quiet mountain village Sameri, where there has been no crime for more than 10 years the frightening man-eating boar comes out..
Storyline:
Desa Sameri yang sebagian warganya berkebun di sebuah lereng pegunungan dikejutkan oleh penemuan mayat yang sudah tidak utuh lagi. Sempat diduga perbuatan beruang tapi keraguan mereka terjawab bahwa pelakunya adalah babi hutan berukuran raksasa yang mengalami pergeseran selera makan. Petugas polisi Kim ditugaskan menangani evakuasi terhadap warga setempat hingga harus membawa ibunya dan istrinya yang tengah hamil tua. Kim tidak sendirian karena ia dibantu pemburu Hyung Sa dkk. Berhasilkah mereka menghentikan teror yang terus memakan korban jiwa tersebut?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Lotte dan Polygon Entertainment.
Cast:
Eom Tae-woong sebagai Police Officer Kim
Jeong Yu-mi sebagai Su-ryeon
Jeong Yun-min sebagai Officer
Josiah D. Lee sebagai Hyung Sa
Earl Wayne Ording sebagai Hero Dog
Director:
Film kedua bagi Shin Jeong Won setelah Sisily 2KM di tahun 2004.
Comment:
Sutradara Shin rupanya menggemari genre komedi yang dibalut thriller sehingga film ini tidak jauh-jauh dari film pertamanya. Walau dimaksudkan sebagai film kelas B tapi nyatanya perpaduan teror monster dengan komedi hitam merupakan nilai plus sendiri yang tidak mudah untuk dilakukan. Contoh nyatanya adalah The Host yang mencetak sukses luar biasa dalam sejarah perfilman Korea beberapa waktu lalu.
Kini dengan plot yang serupa tapi tak sama, film ini bersetting di hutan belantara yang sepintas hening tenang tapi berubah menjadi medan pertempuran yang mematikan akibat serbuan babi hutan raksasa. Tidak ada penjelasan yang masuk akal bagaimana monster yang satu ini bisa berubah “selera” makan tetapi rasanya tidak terlalu penting bagi penonton yang lebih menunggu aksi berdarah tersebut.
Aktor-aktris yang mendukung film ini tampil sesuai kapasitasnya masing-masing. Anda akan menemukan banyak karakteristik di antara mereka semua mulai dari polisi kota yang istrinya tengah hamil, wanita gila yang tinggal di tengah hutan, anak yatim piatu, pria pemburu lokal hingga sekumpulan petani setempat yang merasa memiliki kepentingannya masing-masing. Semua berbaur menjadi satu dalam pro kontra yang berkepanjangan.
Efek CGI yang terlihat wajar sekaligus meyakinkan membuat sosok babi hutan predator itu terasa menakutkan, terutama menjelang ending dimana banyak adegan close up dan kejar-kejaran di site bekas pertambangan yang menegangkan. Seakan mengajak anda untuk berpacu bersama setelah bagian opening yang terasa terlalu berlambat-lambat dalam memaparkan subplot demi subplotnya satu persatu.
Chaw dapat dikatakan seimbang dalam hal memicu tawa dan memacu adrenalin terlebih dalam mengeksplorasi kebodohan manusia yang banyak diterapkan lewat humor slapstick ataupun komedi situasi yang dapat dipercaya. Tidak perlu membandingkannya dengan buatan Hollywood karena citarasa Asia masih sangat kuat disini. Dan jangan buru-buru mematikan film setelah credit title berakhir, ada adegan tambahan yang akan membuat anda terkesima.
Durasi:
120 menit
Overall:
7 out of 10
Movie-meter: