Quote:
Gandalf: You'll have a tale or two to tell when you come back.
Bilbo Baggins: You can promise that I will come back?
Gandalf: ...No. And if you do, you will not be the same.
Nice-to-know:
Gollum hanya muncul satu kali di buku. Andy Serkis menyelesaikannya pada minggu pertama produksi kemudian tetap tinggal dengan menjabat sebagai Second Unit Director.
Gandalf: You'll have a tale or two to tell when you come back.
Bilbo Baggins: You can promise that I will come back?
Gandalf: ...No. And if you do, you will not be the same.
Nice-to-know:
Gollum hanya muncul satu kali di buku. Andy Serkis menyelesaikannya pada minggu pertama produksi kemudian tetap tinggal dengan menjabat sebagai Second Unit Director.
Cast:
Ian McKellen sebagai Gandalf
Martin Freeman sebagai Bilbo
Richard Armitage sebagai Thorin
Ken Stott sebagai Balin
Graham McTavish sebagai Dwalin
William Kircher sebagai Bifur / Tom Troll
James Nesbitt sebagai Bofur
Director:
Merupakan film kesebelas bagi Peter Jackson yang juga menggarap trilogi The Lord of the Rings (2001-2003).
Ian McKellen sebagai Gandalf
Martin Freeman sebagai Bilbo
Richard Armitage sebagai Thorin
Ken Stott sebagai Balin
Graham McTavish sebagai Dwalin
William Kircher sebagai Bifur / Tom Troll
James Nesbitt sebagai Bofur
Director:
Merupakan film kesebelas bagi Peter Jackson yang juga menggarap trilogi The Lord of the Rings (2001-2003).
W For Words:
Tentunya anda masih ingat dengan Frodo Baggins yang menjadi tokoh utama dalam The Lord of the Rings trilogy (2001-2003) yang sukses meraup lebih dari satu milyar dollar di peredaran Amerika Serikat dan nyaris tiga milyar dollar di peredaran internasionalnya itu. Sang penggagas cerita, J.R.R. Tolkien mengetengahkan kisah paman Frodo yaitu Bilbo Baggins yang berjarak enam puluh tahun sebelumnya dalam novel spin-off bertitel The Hobbit. New Line Cinema, MGM, WingNut Films dan 3Foot7 segera mengadaptasinya ke layar lebar dengan membaginya menjadi.. Another trilogy! Surprised? No, i’m not.. For some reasons we’ve already known.
Tentunya anda masih ingat dengan Frodo Baggins yang menjadi tokoh utama dalam The Lord of the Rings trilogy (2001-2003) yang sukses meraup lebih dari satu milyar dollar di peredaran Amerika Serikat dan nyaris tiga milyar dollar di peredaran internasionalnya itu. Sang penggagas cerita, J.R.R. Tolkien mengetengahkan kisah paman Frodo yaitu Bilbo Baggins yang berjarak enam puluh tahun sebelumnya dalam novel spin-off bertitel The Hobbit. New Line Cinema, MGM, WingNut Films dan 3Foot7 segera mengadaptasinya ke layar lebar dengan membaginya menjadi.. Another trilogy! Surprised? No, i’m not.. For some reasons we’ve already known.
Selama bertahun-tahun, Bilbo Baggins menikmati ketenangan hidup di The Shire. Suatu saat penyihir Gandalf mengetuk pintu rumahnya diikuti dengan kedatangan segerombolan kurcaci yang segera menghabiskan stok makanan Bilbo yang melimpah. Pemimpin grup, Thorin Oakenshield meminta Bilbo menemani mereka dalam misi merebut kembali kampung halaman The Lonely Mountain dari naga kejam dan berbahaya, Smaug. Perjalanan itu menemui banyak tantangan berat dimana nasib kaum hobbit, kurcaci, peri dan manusia mungkin akan berubah di masa mendatang.
Skrip yang ditulis oleh Fran Walsh, Philippa Boyens, Peter Jackson dan Guillermo del Toro ini mengambil satu jam pertama durasinya untuk memperkenalkan kehidupan seorang Bilbo Baggins dan latar belakang singkat dari Thorin, Balin, Dwalin, Gloin, Bifur, Bofur, Bombur, Fili, Kili, Oin, Nori, Ori, Dori. Setelah itu terjadilah repetisi TlotR dimana sekelompok protagonis mempertaruhkan nyawanya dalam petualangan menembus alam Middle-earth yang liar demi suatu tujuan. Untungnya karakter Bilbo yang multi dimensi mampu menjembatani setiap konflik dan interaksi dengan karakter lainnya.
Di tangan Martin Freeman, tokoh Bilbo menjadi hidup. Karakter hobbit pemberani, cerdik, humoris dan berpendirian teguh ini akan menarik perhatian anda sejak menit pertama film bergulir. Setiap emosinya terkendali dengan baik dimana sorot mata dan sunggingan senyumnya sudah berbicara banyak dalam berbagai situasi yang ada. Penampilan cameo dari McKellen, Wood, Blanchett, Weaving, Holm, Lee dan kawan-kawan akan membangkitkan sisi nostalgia anda. Kemunculan Serkis dalam wujud Gollum jadi bagian penting disini sekaligus menjawab cikal bakal “one ring” yang legendaris itu.
Sutradara Jackson belum kehilangan sentuhan epiknya. Terlepas dari set yang tidak semegah TLotR, film ini masih menyuguhkan detail yang tak kalah sempurna. Kombinasi trik kamera, CGI, kostum, make-up dan segala alat bantu lainnya membuat seluruh sekuens adegan terasa nyata. Bukan hanya itu, episodik pertarungan di beberapa bagian juga berhasil menampilkan aksi seru yang meningkatkan tempo dan tensi. Sayangnya sederetan humor yang diselipkan disana-sini sebagian besar tidak berhasil mengundang tawa saya dan para penonton lainnya. Forgive us for not been able to live in Middle-earth.
Format 3D yang diusung memang menghadirkan visual yang eye-popping. Bukan hanya itu, Jackson juga memperkenalkan teknik shoot 48 frames-per-second sehingga gambar yang dihasilkan amat realistis dan begitu dekat dengan pengalaman asli. Cukup kontroversial mengingat tidak semua orang nyaman dengan “teknologi baru” ini karena melelahkan mata dan mengambil waktu penonton untuk berimajinasi secara penuh dalam menginterpretasikan tiap momen yang dilihat dan didengarnya. Meski demikian, inovasi Jackson patut dihargai. I suggest that regular 3D is enough for you.
The Hobbit : An Unexpected Journey adalah inisiasi fiksi yang mendobrak pengalaman bersinema layaknya trilogy The Lord of the Rings. Lupakan fakta durasi yang terlampau panjang dan kesampingkan jauh-jauh ekspektasi tinggi anda akan part 2 dan 3 nya kelak, nikmati dahulu keepikan aksi dan keajaiban fantasi dalam pencarian jati diri dan dunia yang lebih baik. Penampakan Hobbits, Dwarves, Elves, Goblins, Orcs, Wargs, Giant Spiders, Shapeshifters, Sorcerers akan membangkitkan sisi petualangan dalam jiwa dan jadilah saksi langsung atas perjuangan generasi Middle-earth yang heroik.
Durasi:
169 menit
Overall:
8 out of 10
169 menit
Overall:
8 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent